315 Terungkap: Pelanggaran Data Menjadi Tantangan Baru untuk Keamanan Privasi

Sisi gelap era digital: tantangan terhadap keamanan privasi pribadi

Tahun ini, acara 315 CCTV mengungkapkan beberapa kasus yang mengejutkan mengenai pelanggaran hak konsumen yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi modern. Kasus-kasus ini melibatkan pelanggaran data, yang terutama mencakup beberapa aspek berikut:

  1. Penyalahgunaan teknologi pengenalan wajah: Beberapa pedagang mengumpulkan data wajah pelanggan secara ilegal tanpa izin.
  2. Kebocoran informasi riwayat hidup pribadi: Beberapa platform perekrutan gagal melindungi informasi pribadi pencari kerja dengan baik.
  3. Perangkap data untuk orang tua: Beberapa aplikasi mobile mendapatkan informasi sensitif pengguna melalui trik yang rumit.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa seiring dengan kemajuan masyarakat, metode para pelanggar hukum juga terus meningkat. Acara 315 di masa lalu terutama mengungkapkan masalah produk berkualitas rendah, namun kini telah berkembang menjadi tindakan mencuri dan menjual privasi pribadi konsumen secara diam-diam.

Dalam kasus penyalahgunaan pengenalan wajah, lebih dari 20 toko merek terkenal telah menginstal sistem pengenalan wajah. Sistem ini dapat menangkap informasi wajah pelanggan tanpa sepengetahuan mereka, bahkan menganalisis ekspresi dan keadaan emosi mereka. Praktik ini secara serius melanggar peraturan perlindungan informasi pribadi, karena informasi wajah termasuk data fitur biologis yang sangat sensitif, dan pengumpulannya harus mendapatkan izin eksplisit dari individu yang bersangkutan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, jika informasi wajah yang dikumpulkan secara ilegal ini bocor, dapat digunakan untuk tujuan ilegal, yang membawa ancaman besar terhadap privasi dan keamanan individu.

Fenomena lain yang mengkhawatirkan adalah kebocoran informasi resume pencari kerja. Banyak orang yang menggunakan platform rekrutmen pihak ketiga akan memberikan informasi pribadi yang nyata, termasuk nama, telepon, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja. Meskipun platform-platform ini selalu mengatakan bahwa mereka akan melindungi data pengguna, kenyataannya mereka menjual informasi pribadi berharga ini kepada pihak ketiga.

Kasus-kasus ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi perlindungan privasi individu di era digital. Sebagai konsumen, kita perlu lebih waspada dan berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi. Pada saat yang sama, juga mendesak pihak berwenang untuk memperkuat pengawasan, menghukum pelanggaran hukum dengan tegas, dan secara nyata melindungi keamanan data dan hak privasi warga.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 7
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
MonkeySeeMonkeyDovip
· 08-12 13:55
Privasi adalah hal yang sangat penting.
Lihat AsliBalas0
BakedCatFanboyvip
· 08-12 13:53
Hasil dari pengawasan yang tidak ketat
Lihat AsliBalas0
TokenGuruvip
· 08-12 13:51
suckers untung tidak rugi
Lihat AsliBalas0
LiquidationTherapistvip
· 08-12 13:45
Kemajuan teknologi juga memiliki risiko.
Lihat AsliBalas0
MerkleDreamervip
· 08-12 13:40
Setiap orang adalah suckers
Lihat AsliBalas0
NftMetaversePaintervip
· 08-12 13:38
Kedaulatan digital sekarang.
Lihat AsliBalas0
RetailTherapistvip
· 08-12 13:37
Apa yang harus dilakukan jika hukum tidak menghukum banyak orang?
Lihat AsliBalas0
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)