Apakah Resesi Akan Segera Terjadi? Fed Bertahan Melawan Tekanan Dari Trump

Pasar keuangan sedang bergolak, investor khawatir, dan mata uang kripto sedang mengalami periode ketidakstabilan lain. Pusat perhatian dari kegaduhan ini, seorang nama terus muncul: Donald Trump. Menurut beberapa analis dan pengamat pasar, Presiden AS akan melakukan strategi untuk sengaja melemahkan pasar keuangan untuk memaksa Federal Reserve(Fed) menurunkan suku bunga. Sebuah hipotesis, meskipun ambisius, namun didasarkan pada pernyataan publik dan sinyal ekonomi yang mengkhawatirkan. Trump dan Fed: Pertempuran Pengaruh tentang Tingkat Bunga Pada bulan Februari tahun lalu, Donald Trump secara terbuka menyatakan bahwa Federal Reserve harus menurunkan suku bunga, sebuah permintaan yang menimbulkan perlawanan keras dari Jerome Powell, Ketua Federal Reserve Amerika Serikat. Menghadapi penolakan ini, menurut analis Anthony Pompliano, pemerintahan Trump akan harus melakukan tindakan untuk merangsang penurunan tajam dalam aset keuangan untuk menekan Fed. 'Pemerintah memegang kendali dengan membuat harga aset jatuh untuk memaksa Jerome Powell menurunkan suku bunga,' katanya. Ada banyak alasan di balik tindakan ini: Menurunkan suku bunga untuk mengurangi tekanan utang Amerika; Mempengaruhi kebijakan moneter dengan menghindari independensi Federal Reserve; Menciptakan kejutan ekonomi untuk dianggap sebagai penyelamat; Menyesuaikan harapan pasar dengan mendorong investor untuk memprediksi kebijakan yang lebih menguntungkan selama masa jabatan kedua Trump. Pasar tidak memerlukan banyak waktu untuk bereaksi. Kemudian disusul dengan runtuhnya indeks saham, disertai dengan penurunan yang signifikan dalam hasil obligasi, dengan tingkat suku bunga obligasi pemerintah 10 tahun turun hampir 60 basis poin dalam beberapa minggu. Alex Krüger, seorang analis terkenal, telah memvalidasi pandangan ini dalam sebuah pesan yang diposting di X (sebelumnya di Twitter) pada tanggal 11 Maret 2025. Sementara itu, Fed masih bertahan pada pendiriannya karena tidak diperkirakan akan segera memotong suku bunga, meskipun pasar memperkirakan suku bunga bisa turun paling awal pada bulan Mei. Mata uang kripto menghadapi tekanan dan risiko kehancuran Sementara saham dan obligasi merosot, mata uang kripto juga tidak luput dari volatilitas umum. Pada tanggal 10 Maret, pasar mata uang kripto mengalami penurunan tajam bersama dengan kepanikan di pasar saham, karena kekhawatiran tentang peningkatan resesi ekonomi di Amerika Serikat. JPMorgan telah meningkatkan kemungkinan resesi pada tahun 2025 menjadi 40%, naik dari 30% sebelumnya. Untuk Goldman Sachs, ancaman ini diperparah oleh kebijakan perdagangan agresif Trump, yang dapat membuat ketegangan ekonomi menjadi lebih buruk. Sementara itu, beberapa organisasi sedang mencoba memanfaatkan periode ketidakstabilan ini untuk memperkuat kehadiran mereka dalam ekosistem cryptocurrency. BlackRock, melalui anak perusahaannya Securitize, sedang memperluas operasi dalam bidang keuangan terdesentralisasi dengan mengintegrasikan dana kripto mereka ke platform DeFi seperti Morpho dan Compound. Bagi saya, bursa perdagangan Cboe BZX saat ini sedang mendorong pengenalan layanan staking pada ETF Ethereum dari Fidelity, upaya untuk memanfaatkan lingkungan pengelolaan yang lebih baik di bawah pemerintahan Trump. Jika Trump dapat menerapkan pemotongan suku bunga, dampaknya bisa menjadi dua kali lipat. Dalam jangka pendek, investor dapat mengambil manfaat dari akses kredit yang lebih murah, tetapi pelonggaran moneter yang terlalu cepat berpotensi memicu tekanan inflasi. Selain itu, dengan menciptakan ketidakstabilan buatan di pasar, presiden sedang bermain permainan berbahaya yang bisa membuat ekonomi global menjadi lebih tidak stabil. Dalam jangka pendek, pasar mata uang kripto masih terhenti karena keputusan Fed dan tindakan politik di Washington. Satu hal yang pasti: periode mendatang mungkin akan menentukan masa depan regulasi keuangan dan perkembangan mata uang kripto dalam sistem ekonomi global.