Trump Pertimbangkan Pengenaan Pajak Global 20% Untuk Mendorong Kebijakan Perdagangan 'Besar Dan Sederhana'

Setelah mengumumkan prioritas pendekatan "besar dan sederhana", Trump dilaporkan telah mendorong para penasihatnya untuk menerapkan tarif global hingga 20%, memperluas tarif yang lebih tinggi ke lebih banyak negara. Sebuah laporan sebelumnya mengungkapkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih drastis untuk mengubah ekonomi Amerika Serikat. Sebagai respons, pemerintahannya sedang dengan cepat menyelesaikan rincian program tarif baru sebelum batas waktu yang ditetapkan sendiri yaitu Rabu, 2 April. Trump menganggap tarif global 20% sebagai salah satu kebijakan "sederhana" yang perlu diterapkan Para investor bersiap untuk potensi volatilitas pasar saat minggu penting bagi ekonomi dimulai di tengah laporan bahwa perang dagang Presiden Donald Trump dapat meningkat lebih lanjut. Diskusi tentang kebijakan tarif Trump telah menjadi lebih sengit sejak akhir pekan, menimbulkan kekhawatiran bahwa langkah-langkah perdagangan baru dapat memperburuk ketegangan ekonomi. Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi, perdebatan penting adalah apakah harus menghidupkan kembali janji kampanye Trump tentang penerapan pajak global yang berdampak pada sebagian besar mitra dagang AS atau menerapkan tarif khusus seperti yang dia usulkan baru-baru ini. Dalam kampanye pemilihannya, Trump sebelumnya telah mengusulkan tarif global 20% untuk sebagian besar mitra dagang AS, dan laporan menunjukkan bahwa ia percaya kesederhanaan kebijakan ini membuat pengecualian sulit untuk mengurangi dampaknya. Sebelumnya, Fitch Ratings telah memperingatkan bahwa jika Trump melaksanakan seluruh agenda dagangnya, tarif pajak rata-rata yang nyata di Amerika Serikat dapat meningkat menjadi 18% - tingkat tertinggi dalam 90 tahun. Ini menunjukkan bahwa strategi tarif akhir mungkin lebih luas daripada rencana "15 negara kotor" Menteri Keuangan Scott Bessent, yang hanya menargetkan 15% mitra dagang terburuk AS. Gedung Putih belum memberikan komentar atas permintaan. Para investor semakin khawatir tentang kebijakan tarif Trump Pada bulan Februari, Presiden Trump menandatangani sebuah nota presiden yang mengarahkan rencana komprehensif berdasarkan prinsip tarif timbal balik untuk memulihkan keadilan dalam hubungan perdagangan Amerika Serikat. Menurutnya, ide ini sangat sederhana. Secara spesifik, Amerika Serikat akan menerapkan "tidak lebih, tidak kurang" tarif terhadap mitra dagangnya, sama seperti yang mereka lakukan terhadap barang dan jasa dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, para investor telah memperhatikan pengumuman mengenai tarif "Hari Pembebasan" yang telah lama ditunggu-tunggu dari Presiden Donald Trump pada 2 April karena rincian penting dari rencana tersebut, termasuk tarif 25% untuk mobil impor, telah bocor ke media. Namun, pengumuman terakhir dan apakah pengumuman ini akan berubah seiring waktu masih belum diketahui karena perkembangan terbaru. Menurut Menteri Keuangan Scott Bessent, langkah-langkah baru akan menargetkan "15 negara kotor" yang memiliki surplus perdagangan bilateral terbesar dengan AS. Pada saat itu, lebih dari dua pertiga jumlah barang impor AS dapat terpengaruh. Selain itu, angka ini tidak termasuk tarif yang terus menerus terhadap produk tertentu seperti mobil, chip semikonduktor, dan obat-obatan. Selain jangkauan global, proposal ini akan menjadi hambatan perdagangan yang paling signifikan di tahun-tahun setelah Perang Dunia II. Evaluasi dampak dari langkah-langkah ini akan sulit karena kompleksitas dari proposal dan pembalasan yang tidak terhindarkan dari mitra dagang Amerika Serikat.