Konglomerat Elon Musk baru-baru ini mengejutkan dunia politik Amerika dengan secara terbuka mengkritik dan mengancam para senator Partai Republik yang mendukung undang-undang anggaran dan pajak besar yang diusulkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Dalam sebuah postingan di platform X ( sebelumnya Twitter), Elon Musk menulis:
"Setiap anggota parlemen yang telah mencalonkan diri dengan janji untuk mengurangi belanja pemerintah tetapi kemudian beralih mendukung peningkatan utang publik terbesar dalam sejarah seharusnya merasa malu! Dan mereka akan kalah dalam pemilihan pendahuluan tahun depan, jika itu adalah hal terakhir yang bisa saya lakukan di dunia ini!"
Peringatan dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum Senat Amerika memulai proses pemungutan suara untuk undang-undang sepanjang 940 halaman ini. Undang-undang ini tidak hanya meningkatkan batas utang publik sebesar 5.000 miliar USD tetapi juga memangkas dengan ketat banyak program bantuan federal — termasuk Medicaid, kupon makanan, dan dana energi bersih.
Kekacauan di Senat: Berlomba untuk meloloskan undang-undang sebelum Hari Kemerdekaan
Menurut informasi dari kantor berita AP, Senat Amerika saat ini sedang memasuki tahap "vote-a-rama" — sebuah proses pemungutan suara maraton, di mana senator mana pun memiliki hak untuk mengusulkan sejumlah amandemen terhadap undang-undang. Tujuannya adalah untuk meloloskan undang-undang secepat mungkin, sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Trump pada 4 Juli mendatang.
Rancangan undang-undang telah melewati batasan pertama pada Sabtu malam dengan suara tipis 51-49, tetapi pengesahan akhirnya masih belum pasti. Partai Republik membutuhkan setidaknya 50 dari 53 senator mereka untuk setuju, sementara beberapa orang telah secara terbuka menolak.
Perbedaan internal: Rand Paul, Thom Tillis dan risiko keruntuhan
Senator Rand Paul (dari Kentucky) menyatakan bahwa dia tidak mendukung undang-undang tersebut karena khawatir tentang peningkatan utang publik yang terlalu besar. Sementara itu, Senator Thom Tillis (dari Carolina Utara) menarik perhatian ketika menyatakan di lantai Senat bahwa pemotongan Medicaid dalam undang-undang tersebut adalah sebuah "pengkhianatan".
“Apa yang harus saya katakan kepada lebih dari 663.000 warga saya dalam beberapa tahun ke depan, ketika Presiden Trump memotong Medicaid dan mengeluarkan mereka dari program?” — Thom Tillis berkata.
Dia juga mengkritik tim penasihat Trump sebagai "amatir", yang membingungkan antara kebijakan kesehatan yang sebenarnya dan slogan tentang "pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan". Beberapa jam sebelum pidato, Thom Tillis menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi pada tahun 2026.
Sejumlah senator Republik lainnya juga menyampaikan kekhawatiran. Ibu Susan Collins (dari Maine) menyatakan bahwa ia "condong untuk menolak" meskipun telah mendukung undang-undang tersebut di putaran awal. Ia ingin meningkatkan pajak bagi orang kaya daripada memotong Medicaid. Demikian pula, Senator Lisa Murkowski (dari Alaska) juga mendukung undang-undang tersebut di tahap awal tetapi khawatir tentang dampaknya terhadap sistem kesehatan.
Kiat anggaran yang kontroversial: menyembunyikan biaya sebenarnya dari undang-undang
Untuk menyembunyikan skala sebenarnya dari pengeluaran, Partai Republik telah menggunakan trik anggaran yang disebut "dasar kebijakan saat ini" (current policy baseline). Taktik ini membantu "mengurangi" 3.800 miliar USD dari total biaya undang-undang dengan cara berasumsi bahwa pemotongan pajak sementara dari tahun 2017 yang sudah permanen sejak awal.
Ini adalah pertama kalinya Senat menggunakan metode ini. Pada hari Senin, Partai Republik telah meloloskan trik ini dengan suara 53-47. Senator Ron Wyden (Partai Demokrat - negara bagian Oregon) memperingatkan bahwa cara ini adalah "sewenang-wenang berbahaya", dan bisa menjadi "pedang bermata dua" jika kekuasaan berbalik.
Prioritas pertahanan, memperketat kesejahteraan, dan meningkatkan perpecahan
Rancangan undang-undang tidak hanya memotong program jaminan sosial tetapi juga mengalokasikan peningkatan anggaran militer hingga 150 miliar USD. Ini juga mendanai lebih banyak kegiatan imigrasi dan pengusiran di bawah pemerintahan Trump, sekaligus membebaskan pajak untuk uang lembur dan uang tip — sebuah kebijakan yang dianggap bertujuan untuk menarik kelas pekerja yang mendukung Trump.
Rancangan undang-undang dikemas melalui bentuk "rekonsiliasi anggaran" (budget reconciliation), yang memungkinkan Partai Republik melewati ambang 60 suara untuk menghindari filibuster dan disahkan hanya dengan mayoritas sederhana.
Sementara itu, pihak Demokrat berusaha menunda proses dengan meminta pembacaan teks lengkap rancangan undang-undang — yang berlangsung selama 16 jam. Juru bicara Senator Chuck Schumer (Pemimpin minoritas Senat) mengatakan bahwa mereka akan menggunakan amandemen untuk "mengungkapkan dampak bencana" dari rancangan undang-undang tersebut, terutama terhadap rumah sakit pedesaan dan masyarakat miskin.
Tahap selanjutnya: Menunggu DPR melakukan pemungutan suara akhir
Jika Senat disetujui, rancangan undang-undang akan kembali ke DPR untuk pemungutan suara akhir. Versi sebelumnya dari DPR telah disetujui pada 22 Mei hanya dengan selisih satu suara. Ketua DPR Mike Johnson telah meminta anggota untuk siap kembali ke Washington mulai hari Selasa, agar dapat mengadakan pemungutan suara pada hari Rabu.
Presiden Trump — sedang dalam masa jabatan kedua — ingin menandatangani undang-undang ini sebelum hari Jumat, tepat pada saat Hari Kemerdekaan Amerika.
Kesimpulan
Rancangan anggaran dan pajak Presiden Trump sedang memicu gelombang perdebatan sengit, tidak hanya antara dua partai tetapi juga di dalam Partai Republik itu sendiri. Dengan campur tangan terbuka dari Elon Musk, tekanan politik terus meningkat. Apakah rancangan tersebut dapat melewati hambatan-hambatan ini sebelum tenggat waktu pada 4 Juli? Jawabannya akan membentuk masa depan jutaan orang Amerika — dan mungkin juga pemilihan tahun 2026.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Elon Musk "Perang" Dengan Partai Republik: Mengancam Menggulingkan Semua Senator Yang Mendukung Trump
Konglomerat Elon Musk baru-baru ini mengejutkan dunia politik Amerika dengan secara terbuka mengkritik dan mengancam para senator Partai Republik yang mendukung undang-undang anggaran dan pajak besar yang diusulkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Dalam sebuah postingan di platform X ( sebelumnya Twitter), Elon Musk menulis: "Setiap anggota parlemen yang telah mencalonkan diri dengan janji untuk mengurangi belanja pemerintah tetapi kemudian beralih mendukung peningkatan utang publik terbesar dalam sejarah seharusnya merasa malu! Dan mereka akan kalah dalam pemilihan pendahuluan tahun depan, jika itu adalah hal terakhir yang bisa saya lakukan di dunia ini!" Peringatan dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum Senat Amerika memulai proses pemungutan suara untuk undang-undang sepanjang 940 halaman ini. Undang-undang ini tidak hanya meningkatkan batas utang publik sebesar 5.000 miliar USD tetapi juga memangkas dengan ketat banyak program bantuan federal — termasuk Medicaid, kupon makanan, dan dana energi bersih. Kekacauan di Senat: Berlomba untuk meloloskan undang-undang sebelum Hari Kemerdekaan Menurut informasi dari kantor berita AP, Senat Amerika saat ini sedang memasuki tahap "vote-a-rama" — sebuah proses pemungutan suara maraton, di mana senator mana pun memiliki hak untuk mengusulkan sejumlah amandemen terhadap undang-undang. Tujuannya adalah untuk meloloskan undang-undang secepat mungkin, sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Trump pada 4 Juli mendatang. Rancangan undang-undang telah melewati batasan pertama pada Sabtu malam dengan suara tipis 51-49, tetapi pengesahan akhirnya masih belum pasti. Partai Republik membutuhkan setidaknya 50 dari 53 senator mereka untuk setuju, sementara beberapa orang telah secara terbuka menolak. Perbedaan internal: Rand Paul, Thom Tillis dan risiko keruntuhan Senator Rand Paul (dari Kentucky) menyatakan bahwa dia tidak mendukung undang-undang tersebut karena khawatir tentang peningkatan utang publik yang terlalu besar. Sementara itu, Senator Thom Tillis (dari Carolina Utara) menarik perhatian ketika menyatakan di lantai Senat bahwa pemotongan Medicaid dalam undang-undang tersebut adalah sebuah "pengkhianatan".
“Apa yang harus saya katakan kepada lebih dari 663.000 warga saya dalam beberapa tahun ke depan, ketika Presiden Trump memotong Medicaid dan mengeluarkan mereka dari program?” — Thom Tillis berkata. Dia juga mengkritik tim penasihat Trump sebagai "amatir", yang membingungkan antara kebijakan kesehatan yang sebenarnya dan slogan tentang "pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan". Beberapa jam sebelum pidato, Thom Tillis menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi pada tahun 2026. Sejumlah senator Republik lainnya juga menyampaikan kekhawatiran. Ibu Susan Collins (dari Maine) menyatakan bahwa ia "condong untuk menolak" meskipun telah mendukung undang-undang tersebut di putaran awal. Ia ingin meningkatkan pajak bagi orang kaya daripada memotong Medicaid. Demikian pula, Senator Lisa Murkowski (dari Alaska) juga mendukung undang-undang tersebut di tahap awal tetapi khawatir tentang dampaknya terhadap sistem kesehatan. Kiat anggaran yang kontroversial: menyembunyikan biaya sebenarnya dari undang-undang Untuk menyembunyikan skala sebenarnya dari pengeluaran, Partai Republik telah menggunakan trik anggaran yang disebut "dasar kebijakan saat ini" (current policy baseline). Taktik ini membantu "mengurangi" 3.800 miliar USD dari total biaya undang-undang dengan cara berasumsi bahwa pemotongan pajak sementara dari tahun 2017 yang sudah permanen sejak awal. Ini adalah pertama kalinya Senat menggunakan metode ini. Pada hari Senin, Partai Republik telah meloloskan trik ini dengan suara 53-47. Senator Ron Wyden (Partai Demokrat - negara bagian Oregon) memperingatkan bahwa cara ini adalah "sewenang-wenang berbahaya", dan bisa menjadi "pedang bermata dua" jika kekuasaan berbalik. Prioritas pertahanan, memperketat kesejahteraan, dan meningkatkan perpecahan Rancangan undang-undang tidak hanya memotong program jaminan sosial tetapi juga mengalokasikan peningkatan anggaran militer hingga 150 miliar USD. Ini juga mendanai lebih banyak kegiatan imigrasi dan pengusiran di bawah pemerintahan Trump, sekaligus membebaskan pajak untuk uang lembur dan uang tip — sebuah kebijakan yang dianggap bertujuan untuk menarik kelas pekerja yang mendukung Trump. Rancangan undang-undang dikemas melalui bentuk "rekonsiliasi anggaran" (budget reconciliation), yang memungkinkan Partai Republik melewati ambang 60 suara untuk menghindari filibuster dan disahkan hanya dengan mayoritas sederhana. Sementara itu, pihak Demokrat berusaha menunda proses dengan meminta pembacaan teks lengkap rancangan undang-undang — yang berlangsung selama 16 jam. Juru bicara Senator Chuck Schumer (Pemimpin minoritas Senat) mengatakan bahwa mereka akan menggunakan amandemen untuk "mengungkapkan dampak bencana" dari rancangan undang-undang tersebut, terutama terhadap rumah sakit pedesaan dan masyarakat miskin. Tahap selanjutnya: Menunggu DPR melakukan pemungutan suara akhir Jika Senat disetujui, rancangan undang-undang akan kembali ke DPR untuk pemungutan suara akhir. Versi sebelumnya dari DPR telah disetujui pada 22 Mei hanya dengan selisih satu suara. Ketua DPR Mike Johnson telah meminta anggota untuk siap kembali ke Washington mulai hari Selasa, agar dapat mengadakan pemungutan suara pada hari Rabu. Presiden Trump — sedang dalam masa jabatan kedua — ingin menandatangani undang-undang ini sebelum hari Jumat, tepat pada saat Hari Kemerdekaan Amerika. Kesimpulan Rancangan anggaran dan pajak Presiden Trump sedang memicu gelombang perdebatan sengit, tidak hanya antara dua partai tetapi juga di dalam Partai Republik itu sendiri. Dengan campur tangan terbuka dari Elon Musk, tekanan politik terus meningkat. Apakah rancangan tersebut dapat melewati hambatan-hambatan ini sebelum tenggat waktu pada 4 Juli? Jawabannya akan membentuk masa depan jutaan orang Amerika — dan mungkin juga pemilihan tahun 2026.